Seni Menangis
Menangislah, sampai menangis itu tidak ada gunanya.
Menangis, sampai air mata tak terasa.
Menangis, sampai Tuhan menjawab doa.
Menangis, meski bersyukur atau bertanya.
Menangis, waktu baik dan buruk masanya.
Menangis, waktu keadilan dicela.
Menangislah, saat kekurangan hikmat.
Menangislah, saat kelimpahan berkat.
Menangis karena berharap pada hal-hal yang tak masuk akal.
Menangislah untuk pengharapan yang tak kelihatan.
Menangislah karena mungkin itu satu-satunya jalan.
Untuk mencapai ketenangan.
Air mata dan Tuhan.
Mereka bekerjasama.
Menenangkan hati kita.